Quwwah & Amanah

Quwwah & Amanah

Syaikh Abdurrahman As-Si’di

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (Al-Qasas: 26)

“Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” (Yusuf: 55)

Dari kedua ayat ini dapat difahami perlunya memilih (orang) dalam hubungan persewaan, ja’alat (upah), amanah dan perwakilan, baik urusan besar mahupun kecil. Yakni orang yang memiliki dua sifat:

  1. Kemampuan mengerjakan tugas yang diberikan, dan kesesuaian serta kesinambungan tugas itu dengan semua hal yang mendukung lancarnya tugas tersebut.
  2. Sikap amanah (dipercayai). Dengan amanah ini diketahui seseorang itu betul-betul menjalankan tugas dengan baik yang akan berakibat semakin sempurna keyakinan (kepercayaan) terhadap dirinya. Kesesuaian dan kekuatan ini akan menghasilkan pekerjaan yang tuntas dan sempurna.

Apabila ada orang memiliki kedua sifat ini secara sempurna, hendaklah ilmu yang ada padanya dimanfaatkan untuk menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Kalau tidak mana cukup dengan yang lain memiliki sifat ini meskipun tidak sesempurna yang pertama.. Tentunya pekerjaan atau tugas yang tidak selesai dengan sempurna adalah kerana ketidaksempurnaan kedua sifat ini atau salah satunya.

Sumber: Ringkasan Tafsir As-Sa’di, terjemahan oleh Abu Muhammad Idral Harits, Pustaka Sumaiyah 2009